Khutbah Jumat: Akhlak Kepada Guru
Khutbah Pertama
الحمد لله، الحمد لله الذي علَّم الإنسان ما لم يعلم، وجعل للعلماء فضلاً ومنزلةً عاليةً في الدنيا والآخرة، أحمده سبحانه وأشكره، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلوات ربي وسلامه عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
أما بعد، فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي المقصّرة أولاً بتقوى الله، فقد فاز المتقون.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, karena dengan takwa hidup kita akan dipenuhi keberkahan dan keselamatan.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Tema khutbah kita hari ini adalah Akhlak kepada Guru.
Allah ﷻ berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Dan katakanlah: Wahai Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Ṭāhā: 114)
Dan dalam ayat lain Allah berfirman:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujādilah: 11)
Ilmu adalah cahaya, dan guru adalah perantara sampainya cahaya ilmu itu kepada kita. Rasulullah ﷺ bersabda
إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا
Sesungguhnya aku diutus hanyalah sebagai seorang guru (pendidik).” (HR. Ibnu Majah)
Maka menghormati guru adalah bagian dari memuliakan ilmu dan agama itu sendiri.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Akhlak kepada guru merupakan kunci keberkahan ilmu. Adapun bentuk akhlak itu antara lain:
1. Menghormati dan memuliakan guru.
Jangan memanggil guru dengan sembarangan, jangan mengangkat suara di hadapannya. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu di atas suara Nabi.” (QS. Al-Ḥujurāt: 2)
Ulama menafsirkan, adab ini berlaku pula kepada para pewaris Nabi, yaitu guru dan ulama.
2. Mendengarkan nasihat guru dengan hati yang lapang.
Imam Syafi’i رحمه الله berkata: “Aku membuka lembaran buku di hadapan guruku dengan sangat pelan, karena aku tidak ingin mengganggu beliau dengan suara kertas.”
Begitu tinggi adab beliau kepada gurunya, hingga hal kecil pun dijaga.
3. Mendoakan guru.
Orang tua melahirkan jasad kita, sedangkan guru melahirkan jiwa kita dengan ilmu. Maka sebagaimana kita berbakti kepada orang tua, kita juga wajib berbakti dan mendoakan guru.
4. Menjaga nama baik guru.
Jangan menyebarkan aib guru, apalagi merendahkannya. Guru adalah manusia, pasti punya kekurangan, tetapi tugas kita adalah menjaga kehormatan mereka.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Banyak kisah ulama terdahulu yang menunjukkan betapa tinggi penghormatan mereka kepada guru.
Imam Malik رحمه الله, bila hendak meriwayatkan hadits, beliau mandi terlebih dahulu, memakai pakaian terbaik, dan duduk dengan penuh wibawa. Mengapa? Karena ilmu itu diwariskan dari Rasulullah ﷺ, dan beliau mendapatkannya dari para guru.
Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله juga rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk mencari satu hadits dari seorang guru, dan beliau tidak berani bertanya dengan nada tinggi.
Dari kisah ini kita belajar, bahwa ilmu tidak akan bermanfaat tanpa adab. Adab adalah pintu keberkahan, dan akhlak kepada guru adalah bagian dari akhlak mulia yang akan mengangkat derajat kita.
---
Khutbah Kedua
الحمد لله، الحمد لله الذي أمر ببر الوالدين، وحث على توقير العلماء والمربين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
أما بعد، فيا أيها المسلمون، أوصيكم ونفسي المذنبة المقصّرة أولاً بتقوى الله، فاتقوا الله عباد الله، لعلكم تفلحون.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Guru adalah orang tua kedua kita. Orang tua memberi kehidupan, sedangkan guru memberi cahaya ilmu. Tanpa guru, kita akan berada dalam kegelapan kebodohan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Guru adalah orang yang senantiasa menunjukkan kita kepada kebaikan. Maka hormatilah mereka, doakanlah mereka, dan jagalah adab kita di hadapan mereka.
---
Doa Penutup
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ مَنْ يَحْتَرِمُ الْعُلَمَاءَ وَيُوَقِّرُ الْمُعَلِّمِينَ، وَانْفَعْنَا بِعِلْمِهِمْ.
اللَّهُمَّ جَزِ الْمُعَلِّمِينَ عَنَّا خَيْرَ الْجَزَاءِ، وَاجْعَلْ ذُرِّيَّتَهُمْ ذُرِّيَّةً صَالِحَةً.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ بَلَدَنَا هَذَا بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا، سَخَّاءً رَخَاءً، وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ.
عباد الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Post a Comment
2. Komentar sensitif akan dihapus
3. Gunakan bahasa yang sopan dan saling menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang