Benarkah Dosa Zina Tak Diampuni Selama 40 Tahun? Cek Faktanya!

Table of Contents
Ilustrasi gambar Buya Yahya dari channel youtube Dakwah Story Update 

Zina tidak diragukan lagi adalah salah satu dosa besar yang paling diwanti-wanti dalam ajaran Islam. Ia tidak hanya merusak kehormatan diri pelakunya, tetapi juga membawa aib bagi keluarga dan tatanan sosial. Namun, di tengah beratnya dosa ini, sering kali beredar mitos di masyarakat yang justru menutup pintu harapan, salah satunya adalah anggapan bahwa dosa zina tidak akan diampuni oleh Allah SWT selama 40 tahun.

Penting untuk kita luruskan bersama: kabar tersebut adalah berita bohong (hoax) atau bersandar pada hadis palsu. Rahmat dan ampunan Allah jauh lebih luas dari yang kita bayangkan. Pintu taubat-Nya selalu terbuka bagi hamba yang ingin kembali, tidak peduli seberapa kelam masa lalunya.

Lalu, bagaimana Islam sesungguhnya menuntun jalan pulang bagi mereka yang pernah terjerumus?

Pintu Taubat Selalu Terbuka, Asalkan...

Kunci utama pengampunan dosa zina adalah taubat nasuha, atau taubat yang sebenar-benarnya. Allah tidak menunda ampunan-Nya. Begitu seorang hamba bertaubat dengan tulus, saat itu juga ampunan-Nya bisa diraih.

Taubat yang tulus ini memiliki beberapa syarat:

1. Menyesal dengan Sungguh-sungguh: Ada penyesalan yang mendalam dari hati atas perbuatan yang telah dilakukan.

2. Berhenti Total dari Maksiat: Meninggalkan perbuatan dosa itu sepenuhnya dan menjauhi segala sesuatu yang bisa membawanya kembali ke sana. Ini termasuk memutus kontak, membuang hadiah, atau menghapus foto yang mengingatkan pada perbuatan maksiat tersebut.

3. Bertekad Kuat untuk Tidak Mengulangi: Ada azam yang kokoh dalam hati untuk tidak akan pernah kembali ke dosa yang sama di masa depan.

Jika tiga syarat ini terpenuhi, maka seorang hamba telah membuka jalannya sendiri untuk kembali ke dalam naungan ampunan Allah.

Jaga Aibmu, Cukup Allah yang Tahu

Salah satu keindahan ajaran Islam adalah perintah untuk menutupi aib, baik aib orang lain maupun aib diri sendiri. Bagi mereka yang pernah berbuat zina dan ingin bertaubat, tidak dianjurkan bahkan dianggap sebuah kebodohan jika ia menceritakan dosanya kepada orang lain, termasuk kepada calon pasangan.

Cukuplah dosa itu menjadi rahasia antara dirinya dengan Allah SWT. Mengadu kepada manusia tidak akan menyelesaikan masalah, justru berpotensi merusak nama baik diri dan keluarga. Para ulama juga sepakat bahwa tidak dianjurkan bagi pezina untuk sengaja mengadu kepada hakim demi dihukum rajam atau cambuk. Jalan terbaik adalah merahasiakannya dan bertaubat langsung kepada Sang Maha Pengampun.

Bahkan, jika memungkinkan, dianjurkan untuk berhijrah—pindah ke lingkungan baru di mana tidak ada yang mengetahui masa lalunya. Ini bukan untuk lari dari tanggung jawab, melainkan untuk memulai lembaran hidup baru yang bersih dan fokus membangun kesalehan tanpa bayang-bayang masa lalu.

Bagaimana Sikap Kita terhadap Pendosa?

Pada video ini yang disampaikan Buya Yahya pada channel youtube Dakwah Story Update juga memberikan pesan penting bagi kita sebagai masyarakat. Ketika mendengar aib seseorang, tugas kita bukanlah menyebarkannya. Menggunjing atau membicarakan dosa orang lain adalah perbuatan tercela yang bisa berbalik kepada diri kita sendiri.

Sikap yang benar adalah:

  • Mendoakan: Doakan agar Allah mengampuni dosanya dan menutupi aibnya.
  • Tidak Menghakimi: Ingatlah bahwa setiap orang punya potensi berbuat salah, dan hanya Allah yang berhak menghakimi.
  • Fokus pada Diri Sendiri: Sibukkan diri dengan memperbaiki aib diri sendiri, bukan mengorek aib orang lain.

Satu hal lagi yang perlu digarisbawahi, anak yang lahir dari hubungan di luar nikah tidak menanggung dosa orang tuanya. Ia suci dan berhak memiliki masa depan yang mulia, bahkan bisa menjadi seorang wali Allah jika ia tumbuh dalam ketaatan.

Penutup: Rahmat Allah Melampaui Murka-Nya

Pada akhirnya, pesan utama dari kajian ini adalah pesan harapan. Sebesar apa pun dosa zina, ampunan Allah jauh lebih besar. Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya. Bagi yang pernah tergelincir, segeralah kembali, ketuklah pintu taubat dengan tulus. Dan bagi kita semua, mari menjadi komunitas yang saling menutupi aib dan mendoakan, bukan saling menghakimi dan menjatuhkan.

Sumber: channel youtube Dakwah Story Update 

Post a Comment