Bertakwa dengan ilmu dan amal

Table of Contents
Bertakwa dengan ilmu dan amal

Diceritakan ada ketiga orang laki-laki di zaman pra Islam terkurung di dalam gua. Cerita dimulai saat hujan turun dan ketika ketiga laki-laki tersebut bermaksud untuk berteduh di dalam gua di suatu gunung, tiba-tiba sebongkah batu jatuh menutup mulut gua. 

Lantas mereka kebingungan karena gua tertutup dan tidak memungkinkan untuk menggeser batu besar tersebut dengan tenaga manusia.

Lalu mereka memohon kepada Allah agar batu tersebut geser dengan izin Allah. 

Salah seorang dari ketiga laki-laki berdoa kepada Allah: " Ya TuhanKu, aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia, memiliki isteri dan beberapa orang anak. Pekerjaanku untuk menghidupi keluarga yaitu menggembala hewan ternak dan memerah susu. Suatu ketika aku pulang kerja dan bermaksud menyuguhkan susu untuk keluargaku. Dan aku dahulukan kedua orang tuaku sebelum anak dan isteriku. Seketika aku masuk ke kamar orang tuaku, ku dapati keduanya sudah tertidur lelap dikarenakan aku pulang sore. Dan aku taruh susu tersebut di samping mereka. Dan aku, anak, dan isteriku tidak meminum susu tersebut sebelum kedua orang tuaku meminum susunya. Walaupun hingga terbit fajar. Ya Allah jika Engkau ridha dengan perbuatanku. Maka geserlah batu ini, agar kami bisa melihat langit. Dengan izin Allah batu tersebut geser, namun belum bisa untuk dilewati.

Lalu, laki-laki kedua memohon kepada Allah berharap batu tersebut bisa geser lebih besar lagi sehingga bisa keluar dari gua.

Ya Tuhanku, aku pernah jatuh cinta kepada perempuan. Cinta yang menggebu-gebu sebagaimana layaknya seorang ABG. Lalu aku mengajaknya untuk berbuat mesum, akan tetapi si wanita tersebut menolaknya. Lalu aku menawarinya uang 100 dinar agar si wanita tersebut mau digauli. Setelah aku mengumpukan uang 100 dinar dan aku memberikan kepada wanita pujaanku. Suatu ketika aku akan berbuat mesum padanya, dan baru ku buka kedua pahanya. Si wanita berkata: Takutlah kepada Allah, gaulilah aku jika memang sudah menjadi hakmu". Lalu aku terperanjat dan bergegas pergi dari tempat tidur. Dan memohon ampun kepada Allah karena telah berbuat maksiat. Ya tuhanku, jika perbuatanku baik dan engkau ridha terhadap perbuatanku, maka geserlah batu tersebut agar aku bisa melihat langit. Dengan izin Allah batu tersebut geser dikit demi sedikit. Akan tetapi belum bisa untuk dilewati.

Lalu laki-laki yang ketiga menengadah ke langit dan seraya berdoa: Ya Tuhanku, aku pernah memperkajakan orang untuk mengurus sawahku dengan bersepakat hasilnya akan dibagi dua. Namun Setelah selesai bekerja orang tersebut tidak pernah aku bayar haknya. Sampai orang teesebut jengkel kepadaku. Lalu aku mengurus sawahku sendiri dan hasilnya aku belikan hewan ternak dan aku suruh beberapa pengembala untuk membantu mengurusnya. Singkatnya orang cerita, hewan ternak menjadi anak pianak dan banyak. Tanpa di undang, seorang laki-laki yang belum dibayar haknya datang kepadaku, dan dia menagih haknya sambil berkata: "wahai tuan! Takutlah kepada Allah dan jangan berbuat dzalim. Aku ingin menagih hak aku, Katanya. Lalu si tuan tanah yang mempunyai hewan ternak berkata: silahkan ambil semua hewan ternaku beserta pengembalanya. Itu adalah hakmu. Karena yang menjadi hak mu dulu, aku kumpulkan untuk membeli hewan ternak. Maka hewan ini sekarang aku serahkan padamu.

Ya Tuhanku, jika perbuatanku ini baik dan Engkau ridha, maka geserlah batu ini, agar aku dapat keluar dan bisa melihat langit. Dengan izin Allah, batu besar tersebut geser, dan mereka dapat keluar dari gua.

Cerita ini, menjadi bahan renungan bagi kita, bahwa dengan bekal takwa kepada Allah dan senantiasa mengaharap ridhanya. Maka Allah membukakan jalan keluar untuk ketiga laki-laki tesebut. Firman Allah: QS. Aṭ-Ṭalāq : 2

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya".

Apa yang dilakukan mereka yakni menghormati dan menyayangi kedua orang tua mereka. Lalu bertobat tatkala kesempatan ada untuk berbuat maksiat karena takut kepada Allah. Dan memberi hak orang lain jika memang itu adalah haknya merupakan cerminan orang yang bertakwa. 

Lalu apa itu takwa: yang sudah menjadi kepahaman sebagaian manusia, khususnya umat Islam. Takwa memiliki arti yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Karena dengan bekal takwalah kita akan meraih kebahagiaan dunia maupun akhirat. 

Firman Allah: 

QS. Al-Baqarah : 197

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

"Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!".

Untuk memiliki derajat ketakwaan kepada Allah tentu harus belajar ilmu yang berkaitan dengan perintah Allah untuk bertakwa. Senantiasa tidak hanya mempunyai ilmu tapi menjadi amaliayah dalam kehidupan nyata. Sehingga menjadi rahmatalilalamin. 

Selain itu, takwa diartikan oleh sebagian ahli hikmah, katanya takwa terdiri dari huruf ta, qaf, wawu, dan ya. Masing-masing memilki arti tersendiri.

Ta yakni tadhoru'un yakni merendahkan diri di hadapan Allah dan sopan santun terhadap sesama manusia. 

Qaf yakni Qona'ah artinya sederhana/apa adanya.

Wawu yakni wara' yakni berhati-hati terhadap barang yang makruh dan subhat apalagi haram

Ya memiliki makna yaitu yakinun. Artinya yakin terhadap Islam sebagai satu-satunya agama yang benar dan diridhai oleh Allah SWT.

Pembaca yang budiman,

Marilah kita bertakwa kepada Allah dengan ilmu dan amal. Karena Allah telah banyak menceritakan perihal orang-orang bertakwa dalam alQuran dan as-sunnah.

Diantaranya Allah ceritakan di dalam QS.  Al-A'rāf : 96

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi..."

Berkah dari langit bisa berupa hujan yang diturunkan oleh Allah untuk manusia, dan berkah dari bumi merupakan kekayaan hasil alam untuk kemaslahatan umat manusia. 

Lalu Allah menceritakan lagi perihal orang yang bertakwa dalam ayat lain.

65.Aṭ-Ṭalāq : 5

ذَٰلِكَ أَمْرُ اللَّهِ أَنْزَلَهُ إِلَيْكُمْ ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا

"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya".

Siapa yang tidak mau dengan janji Allah dalam surat di atas. Tentu kita semua menginginkannya. Maka kita harus bertakwa kepada Allah dengan sebenarnya takwa dimanapun kita berada. Dalam hadits diceritakan:

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahu’anhu, ia berkata: ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

"Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’).

Hadits ini adalah hadits yang agung, di dalamnya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan hak-hak Allah dan hak-hak hamba. Hak Allah yang disebutkan adalah bertaqwa kepada-Nya dengan taqwa yang sejati. Yaitu menjaga diri dari murka dan adzab Allah, dengan menjauhi larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya.

Manusia tidak akan hidup selamanya. Maka tentu kematian akan menjadi akhir dari segalanya di dunia, dan apa yang dimilikinya selama di dunia tidak akan dibawa ke alam akhirat melainkan amal dan ketakwaan kita kepada Allah. Maka dari itu, Mari kita bertakwa kepada Allah SWT. Karena nanti ketika dihisab di akhirat mulut yang suka berdusta di dunia ini akan Allah kunci, tangan dan kaki akan menjadi saksi dihadapan Allah untuk dimintai pertanggungjawaban. 

QS.Yāsin : 65

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan".

Semoga kita menjadi manusia bertakwa kepada Allah dengan ilmu dan amal nyata yang kita lakukan di dunia ini. Sehinga kita layak mendapatkan surga-Nya. Aamiin

(Judin)

Post a Comment