Bentuk dari Hamba yang Maha Kaya

Table of Contents

Bentuk dari Hamba yang Maha Kaya
Bagaimana aku takut miskin sementara aku adalah hamba dari yang maha kaya 
Entah siapa yang pertama kali menulis kata-kata bijak ini. Entah orang miskin yang lagi berusaha keras menuju kaya atau orang miskin yang malas bekerja tapi mencoba menghibur diri dengan kata bijak ini.

Tapi yang jelas postingan ini merupakan motivasi diri sesungguhnya Allah maha kaya dan aku adalah hamba dari sang Maha kaya itu.

Kata bijak itu adalah cambuk bagi diri sendiri bahwa ada proses seseorang menjadi kaya. Allah memberikan kekayaan pada seseorang karena ada sebab yang melatarbelakanginya. Ingat, hidup di dunia ini tidak lepas dari hubungan kausalitas (sebab-akibat) atau dalam istilah lain sunatullah. Semangat hidup tidak hanya dalam angan-angan dan kata-kata belaka. Tapi ada tindakan yang diwujudkan. Allah berfirman dalam QS. Ar-Ra'd: 11

 إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri..."

Aku setuju dengan kutipan tersebut, tapi untuk mencapai kebahagiaan dunia ada proses yang harus dilaluinya. Semua proses itu dibarengi dengan ilmu. Ada hadits yang populer yang intinya kaya begini "kalau ingin bahagia dunia, maka harus dengan ilmu, begitu pula untuk mencapai kebahagiaan akhirat harus dengan ilmu". Inilah haditsnya:

ﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓَ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَﻫُﻤَﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ
Yang menarik dalam al-Qur'an Allah juga memasangkan kata "kekayaan dengan kecukupan".

وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ

"dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan" (QS. An-Najm : 48)

Sesungguhnya Allah SWT hanya memberi kekayaan dan kecukupan kepada makhluk-Nya. Dan nyatanya kita sendiri yang menciptakan kemiskinan. Hal ini bisa karena faktor ekonomi yang lumpuh, bermalas-malasan, bisa juga faktor kemiskinan itu terbentuk dalam pola pikir kita sendiri. Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin.

Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan di dalam hati dan pikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rejeki kecil, agar kita menjadi hamba-Nya yg selalu Bersyukur.

Perhatikan firman Allâh SWT QS. Saba` : 36

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Katakanlah, "Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Mari sekalian menjemput rezeki Allah yang bertebaran di bumi ini, dan bersyukurlah atas apa yang Allah berikan kepada kita. Berhentilah bermalas-malasan dan menghibur diri tanpa bekerja. Dan bertakwalah kepada Allah, dan Allah akan mencukupkan keperluan kita. Aamiin

Post a Comment